Menembus Batas Zona Kenyamanan
Kapan terakhir Anda mempelajari hal baru namun memutuskan berhenti karena merasa tidak mampu? Pernahkah Anda belajar karate, dansa, bermain gitar, melukis atau menyanyi? Diawal-awal Anda sangat semangat untuk melakukannya, tapi seiring dengan waktu Anda mulai frustasi dan akhirnya meninggalkan kegiatan itu.
Sebagian besar dari kita antusias untuk mengerjakan hal baru diluar zona nyaman. Di pikiran ini pasti sudah terbayang-bayang skenario seandainya kita bisa menguasai sebuah ketrampilan. Katakanlah saat Anda ingin belajar gitar. Barangkali Anda membayangkan akan bermain gitar didepan sang kekasih. Ini yang membuat Anda semangat.
Tapi dan tapi....Anda baru menyadari bahwa mempelajari hal baru itu tidak mudah. Ada tingkat kesulitannya sampai membuat Anda frustasi. Akhirnya lambat laun semangat yang ada menjadi padam.
Prinsip yang sama berlaku disemua hal. Termasuk bila Anda ingin berbisnis atau menekuni karir tertentu. Ada masa dimana Anda semangat dan ada masa dimana Anda mulai sadar bahwa prosesnya tidak mudah sehingga rasa frustasi muncul.
Bagaimana Mengatasi Rasa Frustasi?
Pada dasarnya frustasi muncul karena keinginan yang tidak menjadi harapan. Satu hal yang patut disadari bahwa memiliki keinginan adalah sesuatu yang bagus. Apalagi bila keinginan itu membuat Anda tergerak untuk mencoba hal baru diluar zona nyaman. Oleh karenanya Anda patut menghargai upaya ini.
Salah satu yang membedakan orang sukses dan gagal adalah kemampuan mereka menghadapi frustasi. Orang gagal menyerah terlalu cepat, sementara orang sukses akan mengelola rasa frustasi sebagai bagian dari proses pembelajaran dan mendapatkan benefit dari pengalaman yang diterimanya.
Kemampuan mengelola rasa frustasi ini berbeda-beda bagi setiap orang. Mereka yang cenderung perfectionist dan ingin cepat selesai biasanya agak susah ketika menemui hambatan. Sebaliknya, orang yang fleksibel dan tanpa beban lebih menikmati proses belajar dan tidak bosan untuk terus mencoba. Intinya adalah menikmati proses.
Peran Seorang Mentor
Berusaha sendiri untuk menguasai satu bidang tentunya bisa saja, namun proses belajar akan jauh lebih cepat bila Anda punya orang lain yang berperan sebagai mentor. Ia adalah orang yang sudah menguasai apa yang Anda sedang pelajari. Perannya bukan hanya membantu secara teknis tapi juga memastikan psikologis Anda tetap terjaga meskipun berkali-kali Anda gagal.
Seorang mentor akan mendengarkan keluh kesah Anda dan mejadi teman yang bisa diajak bicara dalam mengatasi kesulitan. Ia pun akan menantang Anda bila Anda cenderung ragu-ragu atau bahkan punya tendensi menyerah. Cobalah ingat-ingat ke belakang, apakah ada orang seperti ini yang pernah membantu Anda mencapai sebuah hasil di masa lalu?
Di zaman online sekarang ini sebetulnya sangat mudah untuk mendapatkan mentor. Ia tidak harus selalu hadir secara fisik namun bisa dalam bentuk virtual mentor. Bukalah YouTube. Disitu Anda bisa mempelajari apa saja dari berbagai sumber. Dan bila Anda perlu motivasi, Anda bisa buka video atau blog yang bisa menyalakan kembali semangat Anda.
Kuncinya hanya satu: bila ada kemauan disitu ada jalan....
adminnya sendri rajin belajar [?]
ReplyDelete