1. Kimchi
Kimchee atau kimchi
adalah masakan khas Korea yang terbuat dari sayuran yang
difermentasi dengan aneka macam bumbu dan biasanya memiliki rasa pedas dan
asam. Sayuran yang biasa dibuat kimchi adalah sawi (paling sering), lobak, atau
timun. Sementara bumbu yang digunakan adalah cabe, jahe, bawang bombay, bawang
putih, pasta udang, dan saus ikan. Kimchi biasanya dibuat dalam jumlah besar
sekaligus karena makanan ini bisa tahan lama jika disimpan dengan baik. Di
Korea, kimchi juga banyak dijual dalam kemasan.
Untuk penyajiannya,
kimchi dipotong dan disajikan langsung sendiri sebagai lauk atau juga bisa
digunakan sebagai bahan makanan Korea lain seperti kimchi stew (kimchi
jjigae), pancake kimchi (kimchijeon), sup kimchi (kimchiguk),
dan nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap). Kimchi merupakan
masakan yang sangat populer dan sudah menjadi masakan nasional Korea, bukan
hanya sekedar masakan tradisional daerah. Kimchi juga menjadi bagian penting
dalam kuliner dan kebudayaan Korea, dan hampir tak pernah absen dari setiap
waktu makan orang Korea. Bahkan saking melekatnya kimchi dengan kebudayaan
Korea, kalau orang bule bilang “cheeese” saat berfoto, orang Korea akan
bilang... “kimcheee” :D
2. Kimbap
Gimbap atau kimbap adalah makanan khas Korea yang terbuat dari nasi putih (bap)
dan isian berupa potongan ikan, daging, telur, dan sayuran, yang digulung
dengan lembaran rumput laut kering (gim) lalu dipotong kecil-kecil untuk
satu kali makan. Satu gulung kimbap biasanya dibuat menjadi 6-8 potong. Bentuk
gulungannya bisa bundar atau segitiga, dan rumput lautnya juga bisa digulung di
bagian dalam, meskipun pada umumnya ada di bagian luar. Di Korea, sayuran yang
biasa digunakan adalah timun, bayam, wortel, dan acar lobak (danmuji),
sementara nasinya sedikit dibumbui dengan garam dan minyak wijen. Isiannya bisa
sangat bervariasi dan mudah dimodifikasi, tergantung keinginan, selera, atau
kreativitas. Dan cara penyajiannya juga bisa disajikan begitu saja atau kalau
di Indonesia banyak ditambah bahan tambahan seperti mayonaise dan bahan lain
agar lebih tasty :).
Nah, seiring dengan
demam K-pop, drama Korea, dan juga kepopuleran Korea secara umum, kini di
Indonesia juga sudah banyak restauran-restauran yang khusus menghidangkan
makanan populer khas Korea, salah satunya adalah kimbap. Jadi kalau belum
berkesempatan ke Korea, bisa mencicipi dulu kimbap ala Indonesia atau juga
sushi gulung :)
3. Bibimbap
Satu lagi makanan asal Korea yang mirip namanya yaitu Bibimbap. Seperti namanya
yang berarti “nasi campur”, bibimbap adalah nasi campur ala Korea yang terbuat
dari nasi putih dan aneka macam lauk dan sayuran serta saus sambal. Untuk
penyajiannya, bibimbap disajikan dalam mangkuk dengan lauk disusun sedemikian
rupa agar warnanya terlihat kontras dan menarik, baru diaduk-aduk saat akan
dimakan. Bibimbap juga ada yang disajikan di dalam pot/mangkuk panas seperti
halnya hot plate dengan kuning telur mentah ditempatkan langsung di tengah
lauk-lauknya :D
4. Bulgogi
Bulgogi atau pulgogi
adalah masakan khas Korea Selatan yang terbuat dari lembaran-lembaran daging
sapi yang diiris tipis-tipis dan dimasak dengan cara dipanggang atau di tumis
dalam pan. Lembaran-lembaran daging ini sebelum dimasak biasanya dimarinasi dulu
dengan campuran kecap, gula, minyak wijen, bawang putih, lada, dan juga bumbu
lain seperti jahe agar rasanya lebih lezat dan teksturnya lebih lembut.
Bulgogi biasanya
disajikan bersama banyak macam lauk lain yang masing-masing disajikan dalam
mangkuk-mangkuk kecil (sangat khas Korea!). Daging bulgogi panggang juga
terkadang diberi sedkit saus sambal dan dimakan dengan cara dibungkus dengan
daun selada bersama nasi dan lauk-lauk lain, kemudian dijejalkan dalam mulut
:D. Sayuran berdaun lain juga bisa dipakai, tapi yang paling sering adalah daun
selada. Saya juga pernah liat ada yang membungkus lauk dengan lembaran rumpul
laut, tetapi nggak yakin itu bulgogi atau bukan, hehe..
5. Ramyeon atau Ramen
Ramen atau ramyeon
adalah mie instan versi Korea. Bukan hanya orang Indonesia saja yang
gemar makan mie instan, orang Korea juga suka. Hampir di setiap drama Korea
pasti ada adegan makan ramen atau ramyeon (baca: ramyun), dan sukanya disajikan
langsung bersama pancinya lalu makan dengan tutupnya atau bahkan dari pancinya
langsung :p. Penyajiannya dan cara makannya juga sama seperti di Indonesia,
bisa dimasak biasa atau dengan ditambah bahan lain seperti sayuran atau telur.
Meskipun begitu, mie instan di Korea pada umumnya memiliki rasa pedas,
dengan kuah yang terlihat lebih kental dan mie yang terlihat lebih besar,
kenyal, dan yummy dari produk-produk mi instan dalam negeri. Merk ramen yang
paling laris di Korea Selatan adalah Shin Ramyun yang juga populer di Cina dan
Amerika Serikat.
6. Jjajangmyeon
Chajangmyeon atau
Jjajangmyeon adalah salah satu hidangan mi khas Korea yang terbuat dari mie
yang dicampur dengan saus kedelai hitam kental, sayuran, potongan daging
(daging sapi atau babi), dan terkadang seafood. Mirip dengan mie ayam yang ada
di Indonesia. Mie yang digunakan untuk membuat jjajangmyeon adalah mie yang
besar-besar dan terbuat dari tepung terigu. Sementara sausnya terbuat dari pasta
kedelai hitam yang dimasak bersama irisan bawang bombay, daging giling atau
potongan seafood, dan bahan lain. Air kaldu biasanya juga ditambahkan untuk
mengurangi rasa asin dari pasta kedelai, dan maizena atau pati kentang juga
ditambahkan agar kuah lebih kental.
Cara penyajiannya, jjajangmyun
selalu disajikan dengan danmuji atau acar lobak dengan saus kedelai diletakkan
panas-panas di atas mi, dan terkadang ditambah potongan timun. Sebelum memakannya
jajangmyeon perlu diaduk rata seperti halnya makan mie ayam. Jjajangmyeon ini
juga termasuk makanan khas Korea yang sangat populer, dan tentu saja sering
muncul dalam drama Korea (plis, jangan bosen-bosen denger saya sebut-sebut
“drama Korea” :p). Seringnya mereka makan mie pasta kedelai hitam ini
dengan lahap dan lugunya hingga mulut belepotan dengan pasta kedelai hitam :))
*jadi inget salah satu adegan di Coffe Prince*
Rekomendasi: Korean Food Night Tour
Rekomendasi: Korean Food Night Tour
7. Japchae atau Chapchae
Hmm... chapchae?
Apakah sama dengan capcay di Indonesia? Mari kita telisik. Chapchae atau
japchae adalah masakan khas Korea yang terbuat dari mi tepung ubi yang ditumis
bersama aneka macam sayuran, biasanya wortel, bayam, atau jamur yang diiris
panjang tipis-tipis, dan diberi kecap dan gula (Oo ternyata beda dengan capcay
di Indonesia, tapi mirip dengan tumis bihun :)) cuma bihunnya lebih besar jadi
lebih terasa kenyalnya). Japchae biasanya juga diberi garnish irisan cabe dan
biji wijen dan terkadang disajikan bersama daging.
8. Sup Rumput Laut Korea (Miyeok Guk)
Seperti namanya:
"miyeok" yang berarti rumput laut dan "guk" yang berarti
sup, Miyeok Guk adalah sup rumput laut khas Korea. Sup ini biasanya dibuat dengan
merendam rumput laut kering dalam air hingga lunak kemudian memasukkannya ke
dalam air kaldu sapi atau ikan. Sup kemudian dibumbui dengan kecap atau garam
dan juga minyak wijen serta bawang putih.
Di Korea, miyeok guk
biasanya dikonsumsi oleh wanita setelah melahirkan karena memiliki kandungan
kalsium dan iodin yang tinggi, yang penting bagi ibu menyusui. Ibu hamil
biasanya juga mengkonsumsi ini selama masa kehamilan. Karena itu, di Korea ada
tradisi makan sup rumput laut pada hari ulang tahun untuk mengingatkan
pada makanan pertama yang ibu mereka makan, yang juga berarti mereka konsumsi
secara tidak langsung melalui ASI yang diberikan. Tradisi minum sup rumput laut
saat ulang tahun ini dipercaya akan membawa keberuntungan selama setahun
kedepan :)
9. Kue Beras
Tteok atau kue
beras adalah kue beras khas korea yang terbuat dari tepung beras ketan yang
dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau digoreng. Selain tepung beras ketan (atau
biasa disebut sweet rice), beberapa jenis tteok juga bisa dibuat dari tepung
beras biasa. Kue beras merupakan makanan yang identik dengan perayaan. Di
Korea, ada tradisi dan kebiasaan makan sup kue beras (tteokguk)
saat hari pertama tahun baru Korea untuk menandakan keberuntungan dan juga
bertambahnya usia. Ada juga tradisi makan kue beras manis saat pesta
perkawinan dan juga ulang tahun, dan makan songpyeon yaitu kue beras
manis yang kenyal dengan isian, pada hari Chuseok
(hari
Thanksgiving di Korea).
Kue beras sendiri
macam-macam bentuknya dan ratusan jenisnya. Sehingga tidak hanya bisa dimakan
pada acara-acara tertentu tetapi juga sepanjang tahun. Satu jenis kue beras
yang populer dan sering dijumpai sebagai jajanan kaki lima khas Korea adalah kue beras pedas atau tteokbokki. Jenis kue beras lain adalah hwajeon
yang berupa pancake atau kue beras manis yang di atasnya diberi hiasan
kelopak bunga azalea, krisan, atau bunga lainnya yang bisa dimakan.
Dari segi bahannya,
kue beras juga bervariasi mulai dari yang komplit dengan buah atau
kacang-kacangan, hingga yang tanpa rasa untuk dimasak sehari-hari sebagai bahan
makanan lain (seperti untuk tteokbokki atau tteokguk). Beberapa
bahan yang biasa digunakan untuk membuat berbagai jenis kue beras adalah kacang
hijau, kacang merah, pasta kacang merah manis, aneka buah kering, biji dan
minyak wijen, gula, dan biji cemara. Sebagai salah satu makanan khas dan bagian
dari tradisi Korea, kue beras juga sering muncul dalam drama-drama
Korea. Kalau Anda ke Korea, melihat pembuatan tteok atau kue beras secara
tradisional juga bisa menjadi satu pengalaman yang menarik lho.
10. Gurita Hidup atau Sannakji
Salah satu makanan
khas Korea yang unk adalah sebuah hidangan yang disebut sannakji. Sannakji adalah salah satu jenis makanan mentah khas Korea yang
berupa gurita hidup berukuran kecil yang dipotong kecil-kecil, biasanya
ditaburi dengan minyak dan biji wijen, lalu dimakan langsung hidup-hidup.
Potongan-potongan gurita ini biasanya masih bergerak dan menggeliat-geliat saat
disajikan dalam piring, dan juga saat akan dimasukkan ke dalam mulut *hii*.
Selain dipotong-potong, sannakji juga bisa disajikan utuh, dan tentu saja...
hidup-hidup *horor*.
Untuk memakannya,
(bagi yang punya nyali atau memang doyan :p), perlu diketahui bahwa
lubang-lubang penyedot pada potongan tantakel-tantakel gurita ini masih aktif
sehingga perlu hati-hati saat memakannya. Dan lebih ekstra hati-hati lagi jika
yang dimakan adalah gurita utuh, apalagi jika ukurannya relatif besar. Karena
lubang-lubang penyedot ini bisa melekat pada tenggorokan saat ditelan atau
bahkan pada mulut yang bisa menyebabkan pemakannya tersedak atau tercekik, dan
hal ini bisa berbahaya.
ikh itu gurita hidup langsung dimakan, jijik bener tuh, apa gak ada kumannya tuh..
ReplyDelete